SEJARAH DESA
Sejarah Desa Karangagung tidak terlepas dari sejarah legenda Masyarakat Karangagung di Kabupaten Tuban. Menurut cerita sesepuh masyarakat, nama Karangagung berasal dari bahasa jawa, ”karang” artinya bebatuan karang dan ”agung” artinya air laut yang besar. ”Karang” dan ”agung” mencerminkan kondisi sosial kultural ekonomi desa. ”Karang” dan ”agung” juga merupakan simbol karakter masyarakat desa yang keras, kuat, ulet dan kokoh sekokoh batu ”karang”, dan memiliki semangat menggelora bagaikan gelombang ombak besar ”agung” yang bisa menghanyutkan dan membinasakan apa saja yang ada di depannya.
Desa Karangagung juga dikenal dengan sebutan Ngaglik terbagi menjadi dua wilayah, sebelah barat disebut Njangon dan sebelah timur disebut Nyamplung. Desa Karangagung memiliki tiga tempat bersejarah yaitu pertama, Makam Sarah yang kini menjadi balai desa, diyakini warga setempat sebagai tempat keramat berbau mistis. Kedua, Pasar Desa yang dulu bernama Pasar Kisik, sekarang telah dibangun bangunan baru berupa Gedung Serbaguna dan kompleks Kios dan Los milik desa yang dibangun mulai tahun 2016 sampai 2022 dengan menggunakan Dana Desa. Ketiga, Masjid Al-Asyhar yang terletak di Dusun Karangagung Barat pada tahun 1921.
Seiring perkembangan zaman Desa Karangagung berubah menjadi desa yang metropolis karena dilihat dari sosial ekonomi masyarakat yang kultural sudah seperti daerah perkotaan, aktivitas masyarakatnya hampir 24 jam. Tradisi nenek moyang berupa acara nelayan ”mbabakan” yang telah menjadi ritual masyarakat nelayan atas wujud syukur kepada Tuhan Yang Maha Agung masih dilakukan hingga sekarang.
Sejarah pemerintahan Desa Karangagung yang telah dipimpin oleh seorang kepala desa definitif dan pejabat kepala desa sudah mulai jaman kemerdekaan yang tidak diketahui secara pasti tahunnya. Yang dirangkum oleh Tim Penyusun RPJMDesa sebagai berikut :
No | Nama Kepala Desa | Tahun Jabatan | |
1 | KAMIJO | ||
2 | Kasan | ||
3 | Kasmadi | ||
4 | Tarmolan | ||
5 | HM. Munir Widjaya | ||
6 | Soenarto | ||
7 | Heri Wahono | ||
8 | Mim Yuana | ||
9 | Murto | 2013-2019 | |
10 | Aji Agus Wiyoto | 2019-2025 |